ProBall Football Jakarta – Fase Group Piala Dunia Qatar 2022 sudah rampung dan banyak cerita tersaji dan seperti biasanya Piala Dunia selalu menghadirkan kejutan dari setiap eventnya. Diawali dengan kejutan Saudi Arabia yang menaklukan Argentina dengan Lionel Messinya.


Apresiasi yang luar biasa ditunjukkan saat pertandingan, karena Saudi Arabia bermain dengan organisasi permainan yang fantastis dengan sesekali menyerang dengan tingkat efesiensi tinggi, walau sempat tertinggal lebih dahulu tapi Saudi Arabia Bangkit dan membungkam Argentina dengan 2 golnya.


Namun perjuangan Arab Saudi harus terhenti di fase group karena di dua pertandingan berikutnya mereka menderita kekalahan, masing- masing dari Polandia (2-0) dan Mexico (2-1). Namun hasil ini tidak lantas menjadi kekecewaan namun justru sebaliknya, Arab Saudi kini bisa membuktikan bahwa mereka bukan lagi hanya sekedar pelengkap saja.


Karena terbukti mereka bisa membuat Group C menjadi group yang sangat ketat karena perbedaan peringkat 2-4 hanya dipisahkan 1 poin saja. Apakah hasil ini adalah sebuah keberuntungan? tentu saja tidak! perlu diingat Arab Saudi melakukan perombakan besar dan di tahun 2019 menunjuk pelatih berpengalaman Herve Renard yang dikenal dengan
keterampilannya memotivasi pemain, dan hasilnya persiapan mereka sangat matang dan setiap pemain selalu bermain dengan rasa “Lapar” untuk meraih hasil maksimal.

Sensasi berikutnya dan tentu saja yang sangat patut diingat adalah Jepang dan Maroko yang sukses membalikkan semua prediksi. Dan tentu mungkin kita semua setuju bahwa Jepang patut mendapat apresiasi lebih karena mereka berhasil melewati Spanyol di peringkat kedua dan mengantar Jerman untuk pulang lebih awal, yak mereka menjadi Juara Group.
Hebatnya lagi dari 6 poin yang diraih adalah hasil dari kemenangan atas Jerman dan Spanyol dengan posisi tertinggal lebih dahulu. Mentalitas yang tentu saja sangat dibutuhkan dalam event terbesar saat ini, terlebih mereka sempat terpelet di pertandingan kedua melawan Costa Rica tentunya bukan tim biasa yang bisa segera bangkit apalagi berhadapan dengan salah satu raksasa Sepakbola Spanyol.


Dan lagi-lagi tentu saja ini bukanlah hasil dari proses yang instan, ini adalah hasil dari puluhan tahun Jepang membangun dan memupuk pondasi sepak bola yang kuat. Semua dimulai dari program jangka panjang di tahun 1992, yaitu mulai dari Mulanya klub di Jepang hanya berbasis perusahaan, kemudian diubah menjadi basis kota, mirip seperti di eropa.
Selain itu Jepang membuat komite khusus untuk mendongkrak animo masyarakat akan sepak bola (dan muncul juga Anime Legendaris Captain Tsubasa). Dan Pada tahun 1993, J-League dipentaskan menjadi kompetisi profesional dan kini sekarang tidak hanya bisa menarik minat pemain kelas dunia namun juga sudah mampu mencetak banyak talenta muda negeri Sakura yang bermain di divisi utama pentas sepakbola terbesar di Eropa. Dan yang terpenting Jepang pun membentuk akademi di setiap sekolah. Hal ini yang tidak terjadi di Indonesia.
Hal ini bertujuan membentuk bibit muda menjadi pesepak bola yang berkelas. Jepang juga memiliki kompetisi untuk para pelajarnya agar mental kompetisi sudah tertanam sejak dini melalui Japan High School Turnament yang merupakan kompetisi pelajar di Jepang yang didukung penuh oleh negara.

Lalu Maroko yang berhasil membuat Kroasia berpuas diri di tempat kedua dan memulangkan skuad emas Belgia. Suatu hal yang jarang tim Afrika bisa memuncaki tabel klasmen fase group Piala Dunia. Walau dikenal memiliki bintang sekelas Hakim Ziyech dan Achraf Hakimi, namun Maroko tampil dengan kekompakan yang tinggi karena mampu belajar dari kesalahan mereka di edisi sebelumnya.

Terlebih memasuki awal 2000an Maroko bukanlah tim yang diperhitungkan bahkan di Afrika, namun mereka berbenah dengan program pengembangan usia mudanya dan semakin rajin memantau bakat-bakat berdarah maroko yang berkarier di Eropa sehingga terhitung di awal 2010an Maroko kembali bangkit dengan tim yang dipenuhi pengalaman bermain dilevel tertinggi dan terhitung hingga kini penampilan yang sangat explosif dan Kreatif menjadi ciri khas tim Singa Atlas ini, dan tentunya akan menjadi ancaman tim-tim lainnya di fase gugur nanti.

Nah jadi berdasarkan beberapa contoh diatas bisa disimpulkan bahwa tim ini bisa menunjukkan tajinya bukan karena sesuatu yang instan, namun karena mampu berproses dalam strategi pengembangan yang tepat sasaran, orang-orang yang berkompetensi yang bergerak dalam organisasinya dan tentunya dukungan dari banyak pihak terutama pemangku kekuasaan terkait.

Other Articles

sekolah bola artikel

Leave a Reply