Football School Jakarta – ProBall Mastery, Stade de France stadium menjadi saksi perjalanan sukses Real Madrid di Liga Champions musim ini. Setelah sempat diragukan untuk berbicara banyak di ajang bergengsi antar klub Eropa ini, Real Madrid membuktikan bahwa mereka memiliki DNA Liga Champions dan tampil sangat heroic untuk mematikan perlawanan jagoan Premier League, Liverpool.
Kedua tim menurunkan lineup terbaiknya demi meraih sukses di laga final ini. Liverpool memainkan para pemain andalannya seperti Mohammed Salah, Sadio Mane, Thiago Alcantara, hingga Virgil Van Dijk dimainkan sejak menit awal guna mampu meladeni Real Madrid asuhan Carlo Ancelotti. Real Madrid yang tampil dengan kepercayaan tinggi pasca berhasil meraih gelar Laliga dan sukses melakukan comeback di setiap pertandingan fase gugur menurunkan pemain-pemain andalannya diantaranya Karim Benzema, Vinicius Junior, Casemiro, serta Thibaut Curtois.
Kejutan pertama berada di line up dimana Real Madrid justru memainkan formasi yang sama dengan Liverpool yakni 4-3-3, akan tetapi dari segi taktik justru jauh berbeda. Seperti biasa tim asuhan Jurgen Klopp lebih mampu menguasai permainan sehingga Real Madrid tertekan. Liverpool yang menerapkan pasing pendek sambil memanfaatkan kecepatan dari sisi kanan dan kiri mampu mendominasi dan membuat banyak peluang, hal itu membuat permainan Real Madrid lebih banyak bermain hati-hati dan cenderung bertahan sepanjang laga.
Total sepanjang pertandingan Liverpool menguasai 54% Ball Posession berbanding 46%, dan 24 Shoot ke gawang madrid, 9 diantaranya tepat sasaran tapi tidak membuahkan hasil sama sekali. Namun Real Madrid yang hanya mendapatkan 4 shoot dan 2 diantaranya tepat sasaran berhasil mengkonversi menjadi satu gol melalui Bintang Muda Vinicius Junior.
Liverpool mendapat banyak peluang emas, Mohammad Salah pada pertandingan ini tak kurang mampu melepaskan beberapa percobaan ke gawang, termasuk peluan emas di menit 15′ akan tetapi tendangan berbalik arahnya mampu digagalkan oleh Curtois.
Peluang emas Liverpool juga terjadi 5 menit pasca peluang dari Mohammad Salah, tepatnya di menit 21′ kala akselerasi Sadio Mane mampu diakhiri dengan tendangan keras ke arah gawang, akan tetapi lagi dan lagi Curtois mampu menepis bola dan justru membentur tiang gawang sebelum akhirnya mampu diamankan kembali olehnya. Madrid sempat mengejutkan Liverpool di menit akhir babak pertama, Gawang Alisson Becker sempat kebobolan pada menit 42′, akan tetapi VAR menyatakan jika gol tersebut tak sah karena Benzema berada dalam posisi offside.
Di babak kedua Real madrid mencoba keluar dari tekanan, hasilnya terlihat kala Valverde melakukan penetrasi dari sisi kiri pertahanan Liverpool yang dikawal oleh Andy Robertson. Umpan terukur yang berbau tendangan spekulasi tersebut justru tepat menghampiri Vinicius yang tepat berada di belakang penjagaan Tren Alexander Arnold dan tanpa ragu Vinicius menembak gawang Liverpool dan bamm… gol tercipta skor pun berubah menjadi 0-1.
Dan akhirnya Hingga peluit panjang dibunykan, tak ada lagi gol tambahan dari kedua tim. Real Madrid berhasil memastikan gelar Liga Championsnya ke-14 musim ini sekaligus menjadikan mereka klub dengan prestasi terbanyak pada ajang bergengsi di benua biru tersebut.
Liverpool yang tertinggal satu gol semakin menyerang Real Madrid bertubi-tubi, dan peluang demi peluang tercipta namun untungnya El Real memiliki pahlawan lainnya bernama Thibaut Courtois yang berposisi sebagai penjaga gawang. Jatuh bangun dia melindungi gawang Real Madrid agar tidak kebobolan.
HALA MADRID !