Kompetisi Sepakbola dan Futsal memang sangat terganggu akibat Pandemi Covid 19. Banyak turnamen besar di tunda demi resiko keamanan dan kesehatan. Walau saat ini kompetisi Eropa dan beberapa lainnya di belahan dunia sudah mulai berjalan kembali dengan protokol kesehatan yang ketat, namun masih ada liga yang belum berjalan sampai saat ini kebanyakan liga di regional Asia salah satunya di Indonesia.
2020 ini memang tahun di mana para penggila olahraga sepakbola dan futsal harus bersabar untuk mendukung tim kesayangannya secara langsung. Setali tiga uang dengan Klub, Timnas dari masing-masing Negara pun urung berlaga di kompetisi-kompetisi yang harusnya berlaga di tahun 2020 ini. Mulai dari Euro 2020 yang harusnya berlangsung, Olimpiade 2020 di Tokyo, AFC Futsal Championship sampai yang baru-baru ini di umumkan yaitu Piala Dunia U20 di Indonesia ikut di tunda sampai dengan tahun 2023.
Pandemi ini juga tidak hanya berimbas kepada Event olah raga yang urung di gelar. Khususnya di dalam negeri sendiri, Liga Sepakbola dan Futsal Indonesia sampai saat ini belum juga memutar kembali kompetisi yang terhenti sejak Maret lalu. Pesepak bola Indonesia pun menganggur sejak saat itu, meski mereka sempat berlatih setelah ada wacana kompetisi kembali bergulir. Hingga akhir Desember 2020, PSSI belum memastikan kapan Liga akan dilanjutkan. PSSI sempat merencanakan memutar Liga pada Oktober, lalu November. Namun, otoritas sepak bola Indonesia itu tak mendapat restu dari pihak kepolisian.Klub-klub yang sudah berlatih pun kembali meliburkan pasukannya. Mereka akan memanggil kembali pemain setelah ada titik terang. PSSI lalu mewacanakan lanjutan Liga 1 dimulai pada awal Februari.
Untuk Timnas Indonesia, sama sekali tak ada kegiatan kecuali pemusatan latihan. Semua agenda baik senior maupun level usia, ASEAN, Asia, maupun dunia, ditunda. Pemusatan Latihan di inisiasi oleh PSSI agar pemain tetap siap untuk menghadapi kompetisi yang ditunda ini. PSSI menyiapkan sejumlah agenda pemusatan latihan, yakni untuk Timnas Indonesia U-19 dan Timnas Indonesia proyeksi SEA Games 2021.
Di bawah arahan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia U-19 sudah menjalani TC panjang di Kroasia. Pelatih asal Korea Selatan itu juga masih bekerja mempersiapkan tim untuk SEA Games 2021
Dunia Sepakbola dan Futsal di Indonesia sendiri di tahun 2020 meninggalkan duka, karena kepergian sosok-sosok penting dalam perkembangan Sepakbola dan Futsal. Jika dunia berduka akan Kepergian Diego Armando Maradona, kita juga kehilangan dua maestro sepakbola tanah air, yakni Alfred Riedl dan Ricky Yacobi. Serta kepergian pelatih futsal dari klub Vamos Mataram, Bonsu Hasibuan, yang meninggalkan duka mendalam bagi para pemain Vamos Mataram dan para pencinta Futsal.
Karena kompetisi nasional masih vakum, hal ini membuka peluang untuk beberapa pemain eksodus ke negara yang sudah berjalan kompetisinya. Vakumnya kompetisi Indonesia sepanjang 2020 berbuah manis bagi beberapa pemain. Mereka mendapat kesempatan untuk berkarier di luar negeri.
Bek Persija Jakarta, Ryuji Utomo, melangkah ke Penang FA dengan status pinjaman. Kemudian Todd Rivaldo Fere, gabung klub Thailand, Lampang FC.
Eks gelandang Timnas Indonesia U-19, Brylian Aldama, akan melanjutkan karier ke Eropa dengan bergabung bersama klub Kroasia, HNK Rijeka. Pemain berusia 18 tahun itu mendapatkan kontrak berdurasi 1,5 tahun bersama tim senior.
Kemudian pemain muda Barito Putera, Bagus Kahfi, akan berkarier di tim muda FC Utrecht. Yang terbaru, gelandang Timnas Indonesia U-22, Syahrian Abimanyu, bergabung dengan klub top Malaysia, Johor Darul Takzim.
Sebelumnya, sudah ada dua pemain Indonesia yang berkarier di Eropa, yakni Egy Maulana Vikri (Lechia Gdanks) dan Witan Sulaeman yang memperkuat klub Kroasia, FK Radnik Surdulica hingga 2023. Eksodus pemain Indonesia kabarnya masih akan bertambah. Informasi terbaru, Evan Dimas, juga membuka peluang untuk kembali berkarier di Malaysia.
2020 memang bisa di bilang tahun yang penuh dengan pelajaran bagi Sepakbola dan Futsal Tanah Air. Pelajaran untuk bagaimana memanage sebuah tim di saat krisis sampai bagaimana mencari cara agar perkembangan Grassroot tidak menyurut dan bahkan menghilang. Semoga saja di 2021 Kita semua lebih siap dan lebih tangguh!
Selamat Tahun Baru 2021.