Sepakbola Eropa memasuki musim baru, musim 2019/20. Musim baru artinya ada kesebelasan-kesebelasan promosi yang akan menjajal divisi teratas. Untuk musim ini, terdapat sejumlah kesebelasan dengan latar belakang menarik dari kesebelasan promosi top Liga Eropa yang bisa menambah kompetitif liga-liga Eropa, khususnya di lima liga top Eropa. Siapa saja mereka?
Selamat Datang di Bundesliga, Union Berlin!
Setelah secara mengejutkan terdegradasi pada akhir musim 2017/18, 1.FC Köln berhasil kembali ke Bundesliga 2019/20. Köln berhasil promosi kembali dengan status kesebelasan juara 2. Bundesliga. Köln meraih 63 poin dari 34 laga.
Ketajaman Simon Terodde dan Jhon Cordoba yang total mencetak 49 gol (dari total 84 gol) akan menjadi teror anyar bagi kesebelasan-kesebelasan Bundesliga musim ini. Terodde menjadi top skor dengan 29 gol, diikuti Cordoba di peringkat kedua. Selain itu, Köln juga memiliki Dominick Drexler dan Louis Schaub yang menjadi pencetak asis terbanyak dengan 14 asis dan 12 asis.
Di bawah Köln ada Paderborn yang terpaut enam poin dari Köln. Paderborn merupakan kesebelasan yang pada musim 2013/14 untuk pertama kalinya promosi ke divisi teratas sepakbola Jerman, namun hanya mampu bertahan satu musim sebelum kemudian kembali berjuang di divisi kedua selama empat musim terakhir.
Poin Paderborn sebenarnya setara dengan Union Berlin yang menempati peringkat ketiga, mereka unggul selisih gol. Walau begitu, Union Berlin pun promosi ke Bundesliga karena berhasil mengalahkan Stuttgart pada babak play-off promosi. Union Berlin unggul gol tandang setelah pada dua leg bermain imbang 2-2 di kandang Stuttgart dan 0-0 di kandang Union Berlin.
Union Berlin akan menjadi kesebelasan dari Jerman Timur kelima yang mencicipi Bundesliga setelah Dynamo Dresden, Hansa Rostock, RB Leipzig, dan Energie Cottbus. Mereka juga jadi kesebelasan pertama dari Timur Berlin yang berlaga di divisi teratas.
Walau begitu, Union Berlin sebetulnya merupakan salah satu kesebelasan tertua di Jerman. Namun sejak reunifikasi Jerman pada 1990, mereka akrab di divisi kedua bahkan nyaris bangkrut.
Dengan promosinya FC Köln, Paderborn dan Union Berlin, tiga kesebelasan pun terdegradasi. Selain Stuttgart, dua kesebelasan lain yang terlempar ke divisi dua Jerman adalah Hannover 96 dan FC Nurnberg.
Promosi Ketiga FC Metz dalam 5 Tahun Terakhir
Keberhasilan Dijon FCO menaklukkan RC Lens pada babak play-off degradasi membuat Ligue 1 2019/20 hanya akan kedatangan dua kesebelasan promosi. Dua kesebelasan yang menggantikan SM Caen dan Avant Guingamp yang degradasi adalah FC Metz dan Stade Brestois 29.
Kembalinya Metz ke Ligue 1 cukup menarik mengingat kesebelasan berjuluk Les Grenates ini sempat menjadi salah satu kesebelasan kuda hitam di Ligue 1 beberapa tahun silam. Metz juga sempat dikenal sebagai tempatnya pemain-pemain muda berbakat karena pemain seperti Sadio Mane, Kalidou Koulibaly, Miralem Pjanic, hingga Robert Pires merupakan didikan kesebelasan asal Timur Laut Perancis ini.
Namun dalam lima tahun terakhir mereka justru naik-turun divisi. Bahkan pada musim 2012/13 mereka sempat bermain di Championnat National alias divisi ketiga sepakbola Perancis.
Promosi ke Ligue 1 sebagai juara Ligue 2 pada 2014/15, mereka finis di urutan ke-19 sehingga kembali lagi ke Ligue 2. Satu musim di divisi kedua, mereka belum mampu meningkatkan kualitas karena setelah finis di urutan ke-14 pada musim 2016/17, mereka menempati juru kunci pada musim 2017/18.
Kali ini Metz promosi setelah secara meyakinkan menjadi juara dengan torehan 81 poin. Stade Brestois terpaut tujuh poin di urutan kedua.
Brescia dan Lecce Kembali Ramaikan Serie A
Brescia dan Lecce lolos otomatis ke Serie A 2019/20 setelah menempati urutan pertama dan kedua pada Serie B musim lalu. Brescia unggul satu poin dari Lecce untuk meraih kampiun Serie B. Meski berstatus tim promosi, keduanya adalah salah satu kesebelasan yang cukup ikonik bagi para penggemar Serie A.
Brescia adalah tempatnya Roberto Baggio dan Andrea Pirlo mulai mencuri perhatian sepakbola dunia. Pep Guardiola dan Georghe Hagi juga sempat “terasing” ke kesebelasan yang kini bernama Brescia Calcio ini (sebelumnya bernama Brescia Football Club). Adapun Luca Toni merupakan salah satu penyerang legendaris Timnas Italia yang pernah berseragam biru-putih khas Brescia ini.
Brescia terakhir kali berlaga di Serie A pada musim 2010/11. Mereka nyaris turun ke Lega Pro atau divisi tiga setelah menempati posisi 23 pada Serie B 2014/15. Beruntung kolapsnya Parma membuat mereka mendapatkan satu tempat untuk tetap berlaga di Serie B.
Selain Brescia, Lecce juga punya sejumlah memori manis di Serie A. Meski memang merupakan kesebelasan yang sering naik-turun Serie A dan Serie B, Lecce pernah menjalani “masa emas” pada era 90-an di mana mereka bertahan cukup lama di divisi teratas. Pemain-pemain seperti Mirko Vucinic, Fabrizio Miccoli, Javier Chevanton, Massimmo Oddo, dan Guillermo Giacomazzi adalah beberapa pemain top Serie A yang pernah membela kesebelasan yang bermarkas di Stadio Via Del Mare ini.
Namun Lecce mengalami penurunan kelas yang luar biasa setelah dinyatakan terlibat pada Scomessopoli atau skandal pengaturan skor yang terjadi pada divisi dua, tiga dan empat Italia pada 2012. Mereka dihukum turun divisi ke divisi ketiga saat itu. Namun berkat kehebatan juru taktik dari Fabio Liverani, Lecce mampu kembali ke Serie A setelah berturut-turut promosi dalam dua musim terakhir.
Satu kesebelasan promosi lain di Serie A adalah Hellas Verona. Kesebelasan yang pernah berjaya pada 80-an ini menjalani masa buruk dalam 15 tahun terakhir. Mereka sempat tertahan selama empat musim di Serie C pada musim 2007-2011. Dalam lima musim terakhir, mereka dua kali terdegradasi ke Serie B.
Namun kembalinya Verona ke Serie A dibarengi dengan terdegradasinya rival sekota mereka, Chievo Verona, yang menempati juru kunci musim lalu. Chievo terlempar ke Serie B bersama Empoli dan Frosinone.
Tempat Seharusnya Aston Villa
Bukan Leeds United-nya Marcelo Bielsa atau Derby County-nya Frank Lampard. Juara Divisi Championship 2018/19 diraih oleh kesebelasan yang terakhir kali bermain bermain di Liga Primer Inggris pada musim 2015/16: Norwich City. Norwich bahkan juara secara meyakinkan lewat torehan 94 poin.
Di tempat kedua pun bukan dua kesebelasan di atas, karena Leeds dan Derby nyatanya gagal promosi. Yang menguntit di urutan kedua dengan selisih lima poin dari Norwich adalah kesebelasan legendaris, Sheffield United. Perlu diketahui, tiga musim lalu Sheffield masih bermain di divisi tiga liga Inggris. Mereka terakhir kali berkompetisi di divisi teratas pada musim 2005/06.
Yang paling menarik perhatian sebetulnya justru kesebelasan yang berjibaku di babak play-off untuk promosi. Selain Leeds dan Derby, ada West Bromwich Albion dan Aston Villa yang berebut satu tiket promosi terakhir.
Persaingan tersebut pada akhirnya dimenangkan oleh Aston Villa. Di partai final, Villa yang diasuh oleh John Terry ini menaklukkan eks kompatriotnya di Chelsea dan Timnas Inggris, yaitu Frank Lampard, lewat kemenangan dengan skor 2-1.
Villa sendiri merupakan kesebelasan yang memang layak tampil di Liga Primer. Selain punya komposisi yang mumpuni, mereka sebelumnya bertahan selama 24 musim di Liga Primer sebelum terdegradasi pada 2016. Villa pun merupakan kesebelasan yang tercatat pernah menjuarai Liga Champions. Oleh karenanya degradasinya Villa ketika itu merupakan bencana besar bagi kesebelasan yang bermarkas di Villa Park tersebut. Itu merupakan degradasi pertama mereka sejak 1987.
Norwich, Sheffield United dan Aston Villa akan menggantikan Cardiff, Fulham dan Huddersfield yang terdegradasi.