Roller coaster adalah deskripsi yang cukup menggambarkan kiprah Persebaya, kesebelasan yang dibela Valdo, di kompetisi Liga 1 musim 2018. Sempat mencicipi peringkat kedua selepas mengalahkan PS Tira di pekan ke-4, klub kebanggaan arek Surabaya ini malah sempat terjerembab di zona degradasi di paruh musim.
Pemecatan Alvredo Vera dan penunjukan legenda klub, Bejo Sugiantoro, sebagai caretaker adalah upaya mencari jalan keluar, namun nama besar Jajang Nurjaman yang dipilih sebagai kepala pelatih selanjutnya menjadi opsi paling masuk akal dalam misi menyelamatkan Persebaya. Walau begitu, pelatih yang pernah membawa Persib Bandung juara Liga Indonesia ini justru mencatatkan 3 kekalahan, 1 seri dan satu menang.
Lawatan para pemain ke Mojokerto menjadi momen transformasi Persebaya ke mode terbaiknya. Dikutip dari laman klub Persebaya.id, di situs tersebut menceritakan pertemuan para pemain ke Mojokerto dan komitmen mereka untuk berjuang lebih keras untuk Persebaya.
“Manajemen sudah memberikan semua yang kita butuhkan. Kini tugas kita menyelamatkan tim ini,” ujar Ruben Sanadi dalam pertemuan yang tidak melibatkan kru dan pelatih Green Force tersebut.
Pertemuan itu terbukti menjadi titik balik kebangkitan Persebaya, hingga akhirnya mereka mampu finis di posisi kelima di klasemen akhir kompetisi. David Da Silva mungkin menjadi pemain berpengaruh di skuad Persebaya dengan sumbangsih 20 golnya, namun nama Osvaldo Haay juga layak untuk disebut sebagai pemain penting Persebaya musim ini.
Karier dan Mimpi Osvaldo Haay
“Saya targetnya harus terus konsisten, berusaha lagi dan kalau Tuhan mengizinkan saya sangat ingin masuk timnas. Kalau untuk main di luar negeri tentu sangat ingin, tapi untuk itu pasti harus punya kualitas,” ujar Osvaldo Haay penuh harap pada wawancaranya dengan Goal Indonesia 2017 lalu.
Claudio Barcelos De Jesus punya andil besar dalam perjalanan karier seorang Osvaldo Haay. Ia yang pertama kali menemukan pertama bakat Osvaldo Haay dari pertandingan antar kampung. Nama Osvaldo Haay mulai mencuat saat pemain yang lahir pada 17 Mei 1998 ini masuk dalam skuat Persipura di Piala Sudirman 2015. Kepercayaan itu berlanjut saat ia dipilih masuk skuat Mutiara Hitam asuhan pelatih Osvaldo Lessa pada Piala Bhayangkara 2016. Namanya kian dikenal setelah menjadi salah satu andalan timnas Indonesia di bawah asuhan Luis Milla di ajang Sea Games 2017.
Jika boleh jujur, kemampuan yang dimiliki oleh pemuda yang akrab dipanggil Valdo ini sebetulnya tidak jauh berbeda dengan kemampuan yang dimiliki oleh pemain bertubuh mungil lainnya di Indonesia, khususnya pemain yang bermain di sayap. Cepat, agresif dan gesit. Namun, keberanian Valdo dalam situasi satu lawan satu dengan pemain lawan menjadi nilai tambah bagi sosok yang mengidolai Eden Hazard ini. Ia efisien saat harus meladeni bek lawan.
Selepas bermain untuk Persipura di musim 2017, Osvaldo Haay memutuskan untuk menerima tawaran Persebaya Surabaya. Bersama pelatih Alfredo Vera paruh pertama musim 2018 dilaluinya dengan tidak sempurna, ia hanya mencetak 2 gol dan 1 asis. Baru menggeliat di paruh kedua kompetisi. Di bawah arahan Jajang Nurjaman ia tidak hanya piawai bermain di posisi aslinya sebagai pemain sayap kiri dan sayap kanan, tetapi juga ia mampu tampil baik saat ditempatkan sebagai penyerang tengah kala menggantikan David Da Silva yang saat itu sedang dalam masa penyembuhan cedera.
Berposisi sebagai penyerang, ia mencetak 4 gol dalam 2 laga, termasuk hattrick-nya melawan Madura United di pekan 27 Liga 1, dan pada periode tersebut menjadi momen Persebaya menemukan stabilitas dalam permainan mereka. Bajul Ijo mencatat 7 kemenangan dalam 9 pertandingan mereka.
Persebaya akhirnya mampu finis di peringkat ke 5 klasemen Liga 1 dan tercatat sebagai tim tersubur di musim ini dengan 59 gol. Prestasi yang patut disyukuri mengingat segala permasalahan yang dihadapi sepanjang putaran pertama. Osvaldo Haay sendiri dinobatkan sebagai pemain muda terbaik 2018 mengalahkan pemain muda langganan timnas, Febri Hariyadi dan Hansamu Yama Pranata.
Keputusan tersebut diumumkan operator Liga PT Liga Indonesia Baru melalui keterangan resmi yang diterima, senin (10/11). Penilaian dilakukan berdasarkan evaluasi dan pemantauan yang dilakukan tim Technical Study Group (TSG). Osvaldo Haay dinilai mampu memberikan kontribusi besar terhadap performa Persebaya sepanjang musim ini.
Kontrak pemain yang juga mengidolakan Neymar bersama Persebaya ini akan berakhir pada akhir Desember nanti. Tidak ada yang tahu ke mana ia akan berlabuh dan melanjutkan kariernya. Namun seperti yang dilansir laman bola.net, beberapa klub dari Asia seperti Jepang, Malaysia, Thailand dan klub Eropa tertarik pada bakatnya dan mengundangnya untuk melakukan trial. Tidak disebutkan klub mana yang meminati Osvaldo Haay, tapi yang jelas mimpi baru Osvaldo baru saja dimulai.