
Wasit adalah bagian dari elemen penting dalam setiap pertandingan sepakbola. Namun tak jarang kehadiran wasit menjadi sasaran kambing hitam untuk meluapkan kekesalan dan frustasi tidak hanya oleh pemain, pelatih dan bahkan supporter. Seperti yang terjadi belum lama ini, sebuah pertandingan yang bertajuk fun games telah terjadi insiden kekerasan terhadap wasit yang di lakukan oleh pemain. Pertandingan sepak bola amatir di stadion Patriot Candrabaga, Kota Bekasi, berakhir kacau, setelah seorang pemain dari salah satu kubu menginjak kepala wasit. Ia melakukan hal tersebut lantaran tak terima dan frustasi dengan keputusan yang kerap diambil sang pengadil lapangan yang menurutnya merugikan timnya.

Dilansir dari Bolalob, Senin 13 Juli 2020, pertandingan itu sejatinya hanya turnamen fun games bertajuk ‘FUN FOOTBALL GILBAR 2020’ yang diramaikan delapan tim dan dibagi menjadi dua grup. Namun, pertandingan berubah menjadi serius dan tensi meningkat, hingga akhirnya peristiwa tersebut terjadi.Kejadian memalukan yang tak pantas di lakukan walau di level pertandingan apapun. Patut di garis bawahi perihal adanya anggapan bahwa penyebab dari insiden ini salah satunya dipicu oleh kekeliruan keputusan yang di ambil oleh wasit, saya mendapatkan dari beberapa sumber bahwa saat turnamen itu hanya ada satu wasit yang bertugas hanya satu tanpa adanya perangkat wasit lain seperti hakim garis. Sehingga ketidaksiapan penyelenggara pertandingan/tournamen juga patut menjadi sorotan dan bahan evaluasi kedepan untuk bisa mempersiapkan lebih matang dan baik lagi agar insiden ini tidak terulang.

Wasit adalah salah satu elemen penting dan tak tergantikan yang harus ada dalam sebuah pertandingan sepakbola. Tidak ada wasit, maka sebuah pertandingan sepakbola tidak akan terlaksana. Ia adalah sebuah keniscayaan dalam suatu pertandingan. Tahukah anda Wasit (referee) pertama kali diperkenalkan oleh Ricard Mulcaster pada tahun 1581, ia menyarankan menggunakan hakim untuk menyelesaikan perselisihan atas pihak yang bertikai.
Pada awalnya pertandingan sepakbola diasumsikan bahwa jika ada sebuah peeselisihan bisa diselesaikan dengan damai dengan pihak yang terlibat, para pemain, para petinggi-petinggi yang terlibat dalam sepakbola jika ada pelanggran bisa deselesaikan dengan baik.
Dan di Era Modern wasit (referee) pertama kali diperkenalkan oleh pihak sekolah di inggris pada saat itu ada sebuah pertandingan Bodyguard Club vs Fearnought Club. Dan seiring perkembangannya dunia perwasitan juga selalu berinovasi dengan perkembangan jaman dan teknologi, seperti saat ini di mana VAR di gunakan untuk pertimbangan pengambilan keputusan. Karena dengan berkembang sepakbola yang semakin kompetitif, maka kebutuhan akan hadirnya wasit sangat diperlukan tentunya dengan inovasi yang padu dengan perkembangan jaman.

Menjadi wasit di sebuah pertandingan sepakbola bukanlah perkara gampang. karena tak jarang harus siap untuk menerima sebuah risiko yang tak jarang tidak hanya menguras fisik namun juga mental. Walau kita pernah melihat,mendengar atau mungkin merasakan langsung kerugian dari sebuah keputusan wasit, entah saat bertanding atau sekedar menonton tim kesayangan kita, itu berarti bukan menjadi pembenaran jika kita melakukan serangan fisik maupun psikis terhadap wasit.

Well, Sudah saatnya semua penggiat dan pencinta sepakbola lebih peduli akan perlindungan terhadap wasit dan belajar untuk menjadi bagian sepakbola yang menjaga keindahannya bukan bagian yang merusaknya.
karena wasit adalah bagian dari keindahan sepakbola.